Saturday 20 December 2008

Pengemis Cinta

Sesosok makhluk Tuhan paling indah¹ tersedu dalam hati. Pilu tangisnya akibat ulah sang penakluk wanita. Tak kunjung usai tetes air matanya mengalir deras. Pening terasa benaknya. Ada teman seraya berkata bahwasannya jikalau cintamu kepada manusia melebihi cintamu kepada Sang Khaliq maka kamu akan patah hati. Dengan demikian cinta mu ada yang salah. Tak henti otaknya berpikir dan terlintas “ikhlaskan dan hadapi dengan senyuman², semua yang terjadi biar terjadi…”
Karena yang paling utama dari wanita adalah perasaan. Maka yang harus dilakukan pria adalah belajar merasakan.
Namun tidak semua wanita mengutamakan perasaan. Adakalanya logika harus dimenangkan. Wanita tahu cara memainkan “perasaan” dan menggunakan otak.

   ¹ (Perempuan, selalu terselubung perasaannya. Penahanan untuk mengeluarkan ungkapan yang dipikirkan sampai ke sekian kali. Perasaan wanita adalah dinamika yang statis.)
   ² Jangan menunggu bahagia untuk bisa tersenyum, tapi tersenyumlah supaya bahagia. Senyum tak membutuhkan biaya, tapi menghasilkan banyak hal, memperkaya orang yang menerimanya tanpa membawa miskin orang yang memberi dan diberinya dalam sekejab tapi jadi kenangan selamanya. So you keep smile…
Share:

0 komentar:

Post a Comment