Saturday 30 November 2013

Silence of Love

ini menggambarkan kesungguhan dan perjuangan seorang ayah dengan putri tunggalnya. Sang ayah bisu dan tuli, sehingga menjadikan putri tunggalnya sasaran hinaan di sekolah. Keadaan tersebut menjadikan hubungan keduanya makin memburuk, hingga datang sebuah peristiwa yang mana akan menjadikan kamu yakin, bahwa betapapun tak sempurnanya seorang ayah, ia akan selalu mencintai dengan sempurna – sebagaimana dituliskan dalam tagline di akhir video iklan pendek ini.

Share:

We Can Shine

Video keren dan kita mendapatkan sesuatu yang lebih ketika nonton cuplikan ini.. Meskipun ternyata video ini adalah iklan shampoo..

Selamat menyaksikan..
Kalo nangis, tanggung sendiri yaa..


Share:

Taukah Anda tentang Primavera Project Planning ???????

Primavera Project Planning application adalah program aplikasi yang hampir sama dengan Microsoft Project, yaitu program yang biasa digunakan untuk perencanaan penjadwalan suatu project. Program ini banyak digunakan oleh project planner, project control, scheduler, project managaer, estimator, dll untuk merencanakan jadwal kegiatan proyek, jadwal penggunaan material, jadwal penggunaan peralatan, dan jadwal penggunaan tenaga kerja.

PRIMAVERA TUTORIAL





Share:

Friday 15 November 2013

RENUNGAN



Seseorang datang mengeluh kepada pak Kyai, “Kyai, dimanakah keadilan Allah, telah lama aku memohon pada-Nya namun tak pernah dikabulkan….. aku shalat, puasa, bersedekah, berbuat kebajikan, tapi keinginan-keinginanku tidak DIA kabulkan. Padahal temanku si X, ibadahnya kacau, bicaranya menyinggung hati, akhlaknya buruk… tapi apa yang dimintanya terkabul dengan cepat. Oh sungguh Allah tidak adil.”

Kyai bertanya, “Bagaimana jika datang pengamen berpenampilan seram, bertato, bertindik, nyanyiannya tak merdu memekakkan telinga, apa yang kau lakukan?”.

Orang itu menjawab, “segera kuberi uang agar dia cepat berlalu dari hadapanku”.

Kyai bertanya lagi, “ Lalu bagaimana jika pengamen itu bersuara merdu mendayu, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi, apa yang kau lakukan?”.

“Kudengarkan dan kunikmati hingga akhir lagu lalu kuminta ia bernyanyi lagi sekali lagi dan tambah lagi”, kata orang itu sambil tertawa.

Kyai: “ Kalau begitu bisa saja Allah bersikap begitu pada kita para hambanya. Jika ada manusia yang berakhlak buruk dan dibenci-Nya berdoa dan memohon padaNya, Dia akan palingkan wajah-Nya & memerintahkan kepada malaikat:
‘Cepat berikan apa yang dia minta. Aku muak dengan pintanya!, berilah apa yang dimintanya’.

Tapi jika yang menadahkan tangan adalah hambaNya yang saleh dan rajin bersedekah, meminta padaNya, maka Allah memerintahkan kepada Malaikat-Nya: ”Tunggu, tunda dulu apa yang dipintanya, aku menyukai doa-doanya, Aku menyukai tangis isaknya. Aku tak ingin dia menjauh dari-Ku setelah mendapat apa yang dipintanya. Aku ingin mendengar tangisnya karena Aku mencintainya”.

Saudaraku,
Hikmah kisah di atas adalah, jika doa kita belum DIA kabulkan, bersabarlah, mungkin karena DIA mencintai kita.
Oleh karenanya, selalu berprasangka baiklah kepada Allah karena kita tidak tahu apa yang terbaik bagi diri kita.
Share:

Tuesday 22 October 2013

Menampilkan Bilangan Prima dengan Bahasa Pemrograman Delphi

Kemarin sempat ditanya seorang teman yang tentang bagaimana menampilkan bilangan prima dengan bahasa pemrograman Delphi. Bilangan prima ditampilkan secara berurut dari bilangan 1 - 100.
Begini ceritanya, pengertian Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya memiliki 2 faktor yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Ceritanya dilanjut di bawah ya, bingung kalo cuma teorinya aja..

Berikut kutipan Source Code nya:

procedure TForm1.btn_PrimaClick(Sender: TObject);
var Range     : array[1..100] of Integer;
    i,j              : integer;
    bil_Prima  : Integer;
begin
  for i:=2 to 100 do
    begin
      Range[i]:=i;
      for j:=2 to i-1 do
      begin
        bil_Prima:=(i mod j);
        if bil_Prima=0 then Range[i]:=0;
      end;
        if Range[i]<>0 then mmo1.Lines.Add(IntToStr(i));
    end;
  end;
 Hasil Compile-annya :



Keterangan:

Logika yang dipakai adalah menghitung hasil dari modulasi dengan mengulang bilangan-bilangan sebelum bilangan i.
Bingung ya..

dan seterusnya

Jika kita melihat var j, bilangan sebelum 3 seharusnya adalah 2 dan 1. Namun, kenapa yang dipakai hanya bilangan 2, ini karena angka 1 bukan bilangan standar. 
Prosesnya yaitu mengulang hasil modulasi, apabila terdapat salah satu bilangan yang tersebut habis dibagi (i mod j) maka FALSE. Begitu juga sebaliknya, jika masih tersisa angka dari proses mod maka bernilai TRUE.

Maw download source yang lebih lengkap, silakan KLIK DISINI

Share:

Friday 11 October 2013

Sadar Resiko

Malang, 11 Oktober 2013

Banyak hal yang terjadi dan lupa tuk dijadikan ulasan di blog ku ini. Tersirat memang, ingin ku tulis goresan-goresan peristiwa yang terjadi dan ku alami sendiri. Namun, lupa menjadi salah satu alasan tak ter-update-nya tulisan blog ku ini.. hehhe

Aku bisa mengendarai motor sekarang!!!.. Hmm betapa senangnya bisa mandiri tanpa harus menunggu orang yang maw nganter. Mengendarai motor matic sungguh mudah ternyata, o.O itu pun jika mengendarai di lapangan sepi,. wkwkwkkw.. Kendala sangat memungkinkan untukku jika aku tak punya keberanian. Kekhawatiran orangtua yang (maybe) trauma anaknya dulu pernah mengalami kecelakaan ketika dibonceng. Namun dengan segala upaya aku pun berusaha meyakinkan dengan mengendarai motor keliling kampung, lalu ke atm via jalan raya, ke Matos (Malang Town Square), sampai puncaknya yaitu dari rumah ke Gadang (parkiran) dengan kawalan bapak tentunya (maklum masih awal).. Hingga kemudian dilepas kawalan tersebut. Aku sadar, bahwa akan ada banyak sindiran dari teman-teman kantor yang melihatku dikawal,, hmm ini demi meyakinkan ortu bahwa aku udah bisa, cuek aja!!!

Alhasil, jika ada pengumuman dari mulut ke mulut bahwa akan ada kemacetan menuju kantor, awalnya sempat ragu, namun langsuuung GOOOoo!! Malang-Turen mengendarai motor Beat. Dengan kecepatan 40-55 aku gas-rem-gas-rem.. heh apalagi kalo ada truk besar muatan banyak, wuidhiiiii.. dan yang nyeremin jika ada motor yang berlawanan arah nyeberang tanpa riting,,. wewewewe.,, Tapi akhirnya pulang pergi Malang - Turen dengan selamat, meski aku sadar bahwa aku belum memiliki sesuatu yang penting selain STNK.
Aku kira dengan meyakinkan ortu kalo aku udah bisa kendarai motor itu sudah cukup, eeh ortu malah menginginkan aku ikut tes SIM,, wewhh lihat kantor SIM saja udah langsung deg-deg-an, trus terasnya ada bentuk lahan tempat tes yang sudah disediakan tiang-tiangnya, lekukan jalannya yang membentuk angka 8 .. aku bisa gag yaa.. Suatu ketika (kemarin lusa) aku memberanikan diri mengurus SIM dari ujian teori yang udah LULUS dengan nilai 66, hingga berhenti di ujian praktek. hwakakakk.. aku gag lolos... saat melewati tiang-tiang, kakiku mengambang, gag bisa imbang jika kakiku kunaikkan ke atas motor, eehh di jalan lurus, ban depan masuk ke lahan rumput, aku rem dong, nah lhoohh mesin motor tiba-tiba mati.. Astaghfirullaahhh.. penguji datang dan mengatakan ""Besok Kamis datang ujian lagi ya"... dalam hati berkata, "EMMOOOOOOOOHHHHHHHH!!!!!"
Hosh.hosh. aku shock... Entah kapan lagi aku kesana (belum ada rencana)

Berangkat dari rumah naik motor hingga Gadang, lalu motor diparkir di Gadang dan akupun menaiki kendaraan yang sering dipanggil Bison atau Bis. Seringnya sih Bison. Aku sadar memang Bison tuh memuat penumpang umum, jadi jikalau pagi tadi bau amis di seluruh ruang Bison,, yaa aku maklumi saja.. Tapi mbok ya'oo agak bersihan dikit gitu.. Biar penumpang tuh betah dan bisa jadi langganan. Apalagi paling sebel kalo ada bison yang secara fisik luarnya masih layak, tetapi di dalamnya wwuuuu knalpot mesinnya bocor kali yaa.. jadi bau knalpotnya merasuki seluruh ruang bison itu.. gimana para penumpang gag mabok semua.. Tapi yaaa.. mau gimana lagi.. kalo gag naik bison ato bis, trus mau ngendarai motor, yaa capek di jalan tiap harinya.
Dan yang paling mengenakkan dan sangat nyaman jika lagi ngantuk-ngantuknya, so terlelap tidur di bison dengan ayunan sleeping police yang sering diterjang bison tersebut.. wohohoho..

Bulan Besar / Dzulhijjah / Otober ini banyak undangan / invitation pernikahan beberapa teman baik yang berupa fisik hardcopy maupun via facebook. Wuiiihihihi.. makin banyak undangan, makin sering pula pertanyaan, ""Kapan Nikah??" .. Aku sadar bahwa itu akan terjadi, karena aku sadar pula akan umur. Ada nasehat orang yang bilang, "enak nikah seusia ini, nanti anak kita bisa lihat anak tumbuh dewasa dan kita pun usia masih muda serta fisik masih kuat.. " Hmmm iya.. tebal muka itu pasti, namun hanya senyuman yang aku bisa tunjukkan di hadapan orang yang bertanya. Dan aku yakin dan meyakini dari setiap pertanyaan yang mereka ajukan, sesekali aku menjawab dengan jawaban "SEGERA, Aaamiiin.." dan itu aku yakini sebagai Do'a.. (mana tahu ada malaikat lewat)..


.. Harus Sadar Resiko dan Hadapi dengan Senyuman ..
.. Insya Allah Berkah ..
.. Aamiin ..
Share:

Friday 4 October 2013

Analysis Paralysis, makhluk apakah itu ?




Suatu saat, seekor lipan (yang kakinya banyak) mengejar seekor laba-laba. Kemudian laba-laba ini berhenti, menoleh sejenak, dan bertanya kepada si lipan, “Saya kagum dengan kamu, Lipan! Bagaimana cara kamu mengkoordinasikan kaki yang banyak itu?”

Lipan itu menjawab, “Saya tidak tahu. Saya tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya.”

Segera setelah itu, laba-laba kembali berlari, dan lipan mencoba untuk mengejar, tetapi kali ini ia tidak mampu karena ia tidak bisa membuat kakinya berjalan dengan baik lagi.

Kenapa si Lipan tidak berhasil mengejar si laba-laba.
Jawabnya : Kekacauannya berpikir diakibatkan oleh pertanyaan si lipan sehingga otaknya yang semula tidak terlalu memikirkan bagaimana kakinya melangkah akhirnya menjadi terbebani dengan bagaimana mengatur kaki-kakinya yang banyak agar tidak saling tersangkut serta ditambah kesibukannya sendiri memikirkan mana yang kiri dan mana yang kanan, mana yang duluan dan mana yang harus serentak.

Dari cerita ini ada pesan yang ingin disampaikan yaitu "berpikir atau analisa berlebih justru merugikan". Kondisi ini dikenal dengan istilah analysis paralysis atau paralysis of analysis. Dalam kondisi ini, justru keputusan apalagi tindakan/action tidak muncul. Sebuah keputusan memang bisa dipikirkan secara detail dari berbagai sudut pandang, berbagai pilihan, berbagai kemungkinan. Saat kita terus berusaha mencari solusi paling maksimal, kadang yang terjadi adalah kondisi ini. Waktu dan energi kita akan habis terkuras untuk memikirkan putusan mana yang akan diambil dengan alternatif yang sedemikian banyaknya.

Memang sulit untuk menentukan apakah kita sudah melakukan analisa berlebihan atau belum. Langkah yang bisa dilakukan adalah memilah analisa menjadi 2 atau 3 kategori (short term atau smaller scope, longer term atau larger scope). Lakukan analisa terbatas secara cepat untuk kemudian beralih menentukan solusi cepat. Sambil, pada saat bersamaan jika memungkinkan bisa saja melakukan analisa yang lebih komprehensif. Cara ini memang akan lebih menghabiskan energi dan waktu, tapi setidaknya bisa mengambil manfaat dan menghindari resiko dari analisa terlalu minim dan analisa berlebihan.

Tindakan Tegas lebih Penting daripada Analisis-Paralisis

Sebuah perusahaan maupun organisasi apapun, baik bisnis, sosial atau politik bertujuan untuk mendapatkan hasil.  Hasil yang diinginkan disebut sebagai “KEUNTUNGAN”.  Keuntungan yang bersifat nyata atau imateri adalah syarat berdirinya sebuah Organisasi.  Tentu untuk mendapatkan sebuah keuntungan perlu dijalankan namanya "Perencanaan Strategi dan Pelaksanaan Strategi""Strategic Planning dan Operational Planning" saling berbagi peran untuk mencapai Visi Misi Perusahaan (Organisasi) pada kisaran 30:70.  Hal ini sangat tampak bahwa Pencapaian Hasil dari Operational Planning memiliki Tingkat Dominasi lebih dibandingkan Strategic Planning.

Secara tidak langsung, para petinggi perusahaan (pemegang saham/pemodal) atau top manajemen akan selalu berkata “Putuskan apa yang akan dilakukan dan Lakukan hal itu Sekarang juga” Just Do It.  Sebab banyak perusahaan yang memelihara para pembual yang berbau “Omong Kosong” dan tentu saja sudah jelas bahwa “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”.

Membangun organisasi yang "Sustain" memerlukan sebuah "Tindakan Tegas" dan tidak mengedepankan Analisa yang Bertele-tele (Analisis Paralisis).  Tindakan Tegas akan membawa kemenangan dibandingkan orang yang ragu-ragu.  Sudah terlalu banyak orang yang memiliki kemampuan analisa yang njelimet, opini, pendapat dan segudang argumen, namun masih langka orang yang memiliki ketegasan mengambil keputusan.

Berikut beberapa cara dari seorang pakar kepemimpinan yang dapat dilakukan dan kembangkan untuk membangun Iklim Ketegasan dalam berbagai Tindakan, yaitu :

1.     Jadikan Pengambilan Keputusan sebagai suatu Kebiasaan.
Pada awalnya mungkin keputusan yang diambil adalah buruk, namun dengan semakin sering berlatih maka Anda akan mahir dalam Pengambilan Keputusan yang Tepat.  Lebih baik Anda benar hanya 51% dari semua Keputusan yang diambil dibandingkan tidak dapat memutuskan apa-apa yang harus dilakukan.

2.     Jangan Tolelir Pengambilan Keputusan Terbalik.
Ketika Anda memberikan kepada seseorang untuk melakukan sebuah Pengambilan Keputusan jangan pernah menerima kembali pemecahan masalah ke pangkuan Anda.  Ini bukan cara belajar yang efektif, justru Anda tengah mematikan Potensi Pengembangan Diri seseorang.  Berikan kepada orang tersebut untuk menulis semua kemungkinan solusi yang ada di benaknya, urutkan prioritasnya dan pilih satu.  Maka Anda telah membantu dia untuk Berkembang dan berhenti membuang waktu Anda.

3.     Tuliskan Keputusan yang akan diambil secara Sederhana dan Jelas.
Kupas dengan jelas permasalahan yang ada dengan cara sederhana, alokasikan waktu untuk menganalisa informasi dan tentukan pilihan Anda sesuai Tenggat Waktu yang ada.  Ini akan menghindari Anda dari jebakan Analisis-Paralisis (analisa berlebihan), Kebimbangan dan Penundaan.

4.     Temukan Informasi Terbaik dalam Batas Waktu Anda.
Jika Anda menunggu informasi yang paling tepat, tentu akan menunggu selamanya, jangan pernah menunggu keadaan sempurna.  Segera tetapkan keputusan Anda dari informasi terbaik yang ada.

5.     Pertimbangkan sebanyak mungkin Alternatif.
Buat sebanyak mungkin solusi yang Anda bisa dan berikan masing-masing poin 1 sampai 10 untuk skala prioritas.  Anda tidak mungkin memiliki Solusi Optimal jika Anda tidak pernah memilikinya. Dalam dunia nyata akan ada sekurang-kurangnya beberapa pilihan yang baik dan Anda dapat memilih satu diantaranya.

6.     Gunakan Pendekatan Keseimbangan dalam Pertimbangan beberapa Alternatif.
Ketika cukup banyak alternatif yang Anda punya, maka lakukan analisa secara seimbang, dengan melihat kelebihan satu dan lainnya.  Lihat sisi Positif dan Negatif dari masing-masing Solusi Alternatif dan segera tetapkan pilihan Anda.  Hal ini pula yang dilakukan Benjamin Franklin dalam mengungkapkan sebuah ide dua ratus tahun lalu dan masih berlaku sampai saat ini.

7.     Ambil Tindakan dan Hargai Orang yang melakukannya.
Melihat adalah satu hal dan melihat apa yang Anda lihat adalah perkara lain.  Mengerti sesuatu juga satu hal dan belajar dari yang Anda mengerti adalah perkara lain.  Dan Bertindak dengan apa yang Anda pelajari adalah Hal Terpenting dalam sebuah Strategi Manajemen dan Kepemimpinan.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi siapapun yang merasa dirinya pemimpin ataupun pimpinan. 

Sumber : Media Kepemimpinan
Share:

Friday 13 September 2013

Harga Tahu Tempe Naik ...

Heran, awal mula harga dollar naik, kenapa yang berkoar hanya tentang kenaikan harga Tahu Tempe alias Kedelai. Kenapa bukan harga bahan pokok lain misalnya bawang putih, bawang merah, cabe, lada, dll.
Aku telusuri, dan menemukan salah satu sumber dari Bisnis Indonesia yang memberikan penjelasan yaitu:

Ironi Kedelai Impor di Negeri Tempe


Bangsa tempe. Itulah anekdot untuk memberikan gambaran bangsa yang lemah, tak berdaya dan sebagainya.

Bahkan, istilah bangsa tempe juga pernah diucapkan dalam Pidato Soekarno pada 17 Agustus 1963 sebagai ungkapan Indonesia bukan bangsa pengemis, melainkan negara besar.

Benar, bisa dikatakan hampir sebagian besar penduduk negeri ini mengenal tempe dan tahu. Setiap makan, tak lengkap rasanya bila tidak ada tempe dan tahu. Oleh karena itu, adalah wajar ketergantungan bangsa ini terhadap tempe dan tahu dengan bahan baku dari kedelai itu sangat besar.

Persoalannya, Indonesia sangat bergantung sekali pada kedelai impor. Indonesia sendiri setiap tahunnya membutuhkan sebanyak 2 juta ton kedelei untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai negeri tempe tahu tidak mampu memenuhi kebutuhan kedelai itu. Petani lokal hanya mampu memenuhi 60% kebutuhan dalam negeri. Dalam rangka itu, pemerintah pun mencanangkan swasembada kedelai pada 2014. Namun, produksi itu tidak pernah mengalami kenaikan.

Karena ketergantungan impor yang sangat tinggi, tentunya gejolak harga di pasar internasional sangat rentan sekali terhadap pasokan di dalam negeri.

Bayangkan, harga kedelai impor kini mencapai Rp8.200 per kg atau naik 49% dibandingkan dengan awal tahun ini Rp5.500 per kg. Perajin mengkhawatirkan harga itu diprediksi bisa menembus Rp10.000 per kg.

Perajin tahu dan tempe langsung menjerit. Biaya produksi naik signifikan, tetapi di sisi lain mereka tidak berani menaikkan harga jual. Tidak sedikit perajin yang harus bersedia mengurangi keuntungannya hingga 30%, bahkan berhenti produksi.

Akibat ketidakberdayaan itu, perajin-sebanyak 150.000 produsen-siap melakukan aksi mogok dengan menghentikan produksinya selama 3 hari.

"Sekitar 150.000 produsen tahu tempe di Indonesia sudah dikoordinasikan untuk meng­hentikan produksi selama 3 hari," ujar Asep Nurdi, Ketua Kopti Jawa Barat Senin (23/7). Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) berencana akan menggelar aksi mogok produksi selama 3 hari yakni pada Rabu (25/7)-Jumat (27/7).

Menurut Ketua Kopti DKI Jakarta Suharto, tinggi rendahnya harga kedelai di pasar domestik sangat bergantung pada mekanisme pasar.

Lantaran banyaknya beredar kedelai impor dibandingkan kedelai lokal telah mengakibatkan harga kedelai eceran turut dipengaruhi harga kedelai pasar internasional. 

Isu gagal panennya pertanian kedelai di Amerika Serikat dan Eropa membuat harga di pasar internasional terus merangkak naik. Kondisi itu juga berpengaruh terhadap pasar domestik. Untuk mendapatkan kedelai lokal, katanya, sudah tidak ada lagi, karena seluruh kedelai yang ada di eceran kebanyakan kedelai impor dari AS.

"Aksi unjuk rasa yang dilakukan perajin tahu dan tempe ditujukan agar mendapat perhatian pemerintah," tegasnya.

Dia juga mengancam akan melakukan aksi yang lebih dahsyat lagi bila pemerintah tidak merespons kondisi ini segera.

"Apabila pemerintah tidak meresponnya hingga Lebaran, kami akan berdemontrasi mendatangi Gedung Sate dan Istana Presiden," tegasnya.

Kendalikan Harga

Tujuannya sederhana, pemerintah diminta melakukan pengendalian harga eceran kedelai. "Bulog harusnya bisa difungsikan lagi sebagai bufferstock komoditas kedelai, sehingga harga juga bisa dikendalikan."

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa pun cepat merespons kondisi itu. Pemerintah, tuturnya, hanya bisa mengimbau agar pedagang dan impor untuk tidak menimbun pasokan dan segera mendistribusikan komoditas ke perajin.

Berkaitan dengan opsi pemberian insentif, Hatta menilai pemberian insentif itu tidak efektif karena insentif itu pernah diberikan. Namun setelah diaudit, katanya, insentif tidak sepenuhnya dinikmati oleh petani.

"Dulu pernah ada misalnya dibebaskan cukai yang 5%, tapi setelah diaudit ternyata tidak berhasil karena ternyata bukan petani yang menikmati," ujarnya.

Kementerian Pertanian juga tidak tinggal diam. Mereka mengungkapkan beberapa kendala dalam upaya menggenjot produksi kedelai di dalam negeri. Menurut Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro, cara menanam kedelai yang cenderung rumit menyebabkan sejumlah petani beralih fungsi lahan dan menahan laju produksi.

"Secara konkret, bercocok tanam padi dan jagung masih lebih menguntungkan ditingkat biaya usaha tani dari kedelai, kurang mendapat insentif," ungkapnya.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah juga mengusulkan untuk dilakukan kontrak panjang dengan importir perusahaan besar kedelai dengan harga tertentu.

"Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk keterjaminan bahan baku dan harga yang stabil. Meskipun demikian, pemerintah harus menyiapkan insentif bagi perusahaan besar tersebut sebagai upaya win-win solution."

Pendapat yang berbeda diungkapkan Mentan Suswono. Menurutnya, kenaikan harga kedelai impor saat ini diharapkan mampu menjadi peluang bagi petani untuk menanam kedelai, sehingga produksi lokal dapat meningkat.

"Kondisi itu justru menjadi peluang Indonesia untuk memanfaatkan kenaikan harga pasar internasional untuk dapat mengembangkan kedelai di dalam negeri, sehingga harga kedelai lokal akan lebih kompetitif."

Selama ini, rendahnya produksi kedelai lokal disebabkan oleh petani tidak tertarik untuk menanam kedelai, karena harganya rendah. Harga kedelai lokal rendah mengikuti harga kedelai impor.

"Justru menjadi peluang Indo­nesia untuk memanfaatkan kenaikan harga di pasar internasional untuk dapat mengembangkan kedelai di dalam negeri, sehingga harga menjadi kompetitif," ujarnya.

Persoalan lain yang dihadapi komoditas kedelai di dalam negeri dan terus bergantung pada impor adalah persoalan lahan. Selama ini tambahan lahan baru untuk tanaman kedelai belum juga terealisasi.

"Sejak awal saya katakan perlu tambahan lahan 500.000 hektare untuk komoditas kedelai," jelasnya.

Dia menilai harga kedelai menjadi dilema bagi pemerintah, yaitu ketika harga tinggi tentu saja petani menjadi bergairah, tetapi di sisi lain konsumen akan terbebani karena produk pangan menjadi mahal.

Menurutnya, hal yang penting yaitu untuk mencari titik keseimbangan harga untuk petani dan konsumen. "Yang jelas kenaikan harga ini peluang untuk bisa dimanfaatkan para petani Indonesia."

Target swasembada sudah ditentukan. Yang dibutuhkan negeri ini hanya konsistensi dengan target sehingga swasembada itu bisa direalisasi pada 2014.

Ooooooooooo,., jadi selama ini kedelai yang berubah bentuk menjadi tahu tempe dan hampir seringnya aku makan itu, awalnya dari kedelai impor.. pantesan, rupiah turun, kok yang paling ngeri dampaknya ada di harga kedelai..
Jadi pengen tahu cara menanam kedelai, sehingga jika ada masalah yang muncul seperti ini, tidak hanya mengobati tetapi mencegah dan mampu mengatasi suatu masalah yang belum terkuak terjadi. 
Selain itu juga tidak atau lebih mengurangi ketergantungan kita (Indonesia) kepada luar negeri. Sehingga kita bisa menjadi bangsa yang mandiri dan bahkan mengekspor hasil budidaya negeri.

Padahal kalo dilihat dari sumber daya alam yang ada di Indonesia, terdapat banyak kelebihan dari negara-negara lain. Hutan masih luas, dikelilingi lautan pula, musim juga mendukung. Kalo liad lingkungan di luar negeri (berdasarkan tontonan di film2 asing), jumlah pohon pun bisa dihitung dengan jari. Kalo di Indonesia, tanpa ada bibit, tanaman/rumput liar bisa tumbuh dengan sendirinya, kug bisa gitu ya.....??? (Perlu belajar lebih detail lagi niy aku)


Share:

Friday 16 August 2013

Peretas ANDROID

Siapa yang tidak mengenal OS Android di smartphone???
Awalnya, telingaku gag familiar dengan yang namanya android.. Namun dengan membeli dan memiliki smartphone dengan platform Android, maka aku mulai mengenalnya dan semakin dalam aku mengenalnya semakin bertambah pula ilmu dan kawanku. Bertambahnya ilmu karena banyak aplikasi tanpa bayar yang bisa aku aplikasikan di smartphone ku. Semakin banyak aplikasi khususnya aplikasi messenger, memungkinkan banyak orang yang terlupa menjadi ingatan kembali, reuni gitu...

Semakin banyak pertanyaan di benakku, siapa yang membuat OS Android ini?? Kug bisa mendapatkan ide secanggih ini?? Bagaimana caranya membuat sesuatu yang belum pernah ada di dunia ini?? 
Browsing-browsing dan akhirnya menemukan siapa dia... 


Andy Rubin lahir pada tanggal 22 Juni 1946 di New Bedford, Amerika Serikat. Dia adalah pengembang dari Android OS. Sejak kecil, Rubin sudah terbiasa melihat banyak gadget baru. Ini karena ayahnya, seorang psikolog yang banting setir ke bisnis direct marketing, menyimpan produk elektronik yang akan dijualnya di kamar Rubin. Ia memiliki minat besar pada segala hal yang berbau robot. Di Carl Zeiss A.G., tempat pertama kali ia bekerja setelah lulus kuliah, Rubin ditempatkan di sebuah divisi robotika, tepatnya pada komunikasi digital antara jaringan dengan perangkat pengukuran dan manufaktur. Setelah dari Carl Zeiss, ia sempat bekerja di bidang robot di sebuah perusahaan di Swiss.

Karier Rubin di bidang robotika nampaknya semakin cerah, namun hidupnya berubah gara-gara liburan di Cayman Island pada tahun 1989. Saat sedang mengunjungi kepulauan tropis di Jamaika itu, Rubin tak sengaja bertemu dengan seorang bernama Bill Caswell. Pria ini sedang tidur di tepi pantai, terusir dari sebuah cottage setelah bertengkar dengan pacarnya. Andy menawarkan pria itu tempat tinggal dan sebagai balas budi, Casswell menawarkannya pekerjaan. Kebetulan yang menakjubkannya adalah pria itu bekerja di Apple. Di Apple, Rubin mengalami masa-masa yang menyenangkan. Pada saat itu, Apple masih dalam kondisi baik berkat komputer Macintosh. Budaya Apple pun menular pada diri Rubin. Di sana ia sempat melakukan kejahilan, seperti memprogram ulang sistem telepon sehingga ia bisa berpura-pura sebagai sang CEO, John Sculley. Lelucon seperti itu mungkin akan disukai Steve Jobs, pria yang gemar membuat lelucon lewat telepon, namun ketika itu adalah periode Apple tanpa Jobs.

Dari bagian manufaktur, Rubin pindah ke bagian riset di Apple. Kemudian, pada tahun 1990, Apple melakukan spin off untuk membentuk sebuah perusahaan bernama General Magic dan Rubin ikut di dalamnya. General Magic berfokus pada pengembangan perangkat genggam dan komunikasi. Para engineer yang gila kerja, termasuk Rubin tentunya, berhasil mengembangkan sebuah peranti lunak bernama Magic Cap. Sayangnya, Magic Cap tidak mendapat sambutan dari perusahaan handset dan telekomunikasi. Beberapa yang menerapkan Magic Cap hanya melakukannya sebentar. General Magic pun akhirnya hancur.

Beberapa pengembang di General Magic, bersama beberapa veteran Apple, kemudian mendirikan Artemis Research. Perusahaan ini mengembangkan sesuatu bernama webTV, sebuah upaya awal untuk menggabungkan Internet dengan televisi. Rubin bergabung dengan Artemis untuk ikut mengembangkan webTV tersebut. Saat Microsoft membeli Artemis, di 1997, Rubin pun ikut bergabung dengan perusahaan raksasa itu. Episode gila khas Rubin kembali terjadi di Microsoft. Rubin membangun sebuah robot yang dilengkapi kamera untuk mengerjai rekan-rekannya. Gilanya, robot itu terhubung ke Internet dan pada satu insiden sempat dibobol oleh pihak di luar Microsoft. Pada tahun 1999, Rubin keluar dari webTV (dan artinya, ia tak lagi menjadi kar­yawan Microsoft). Ia kemudian me­nyewa sebuah toko di Palo Alto, California, dan menyebut toko itu sebagai laboratorium.


Di tempat yang penuh dengan berbagai mainan robot koleksi Rubin, lahirlah sebuah ide untuk produk baru. Bersama beberapa rekannya, Rubin kemudian mendirikan Danger Inc. Sukses diraih Danger melalui sebuah perangkat bernama Sidekick. Aslinya, perangkat ini dinamai Danger Hiptop, namun di pasaran ia dikenal sebagai T-Mobile Sidekick.
“Kami ingin membuat sebuah perangkat, kira-kira seukuran batang cokelat, dengan harga di bawah 10 dolar dan bisa digunakan untuk men-scan sebuah benda serta mendapatkan informasi soal benda itu dari Internet. Lalu, tambahkan perangkat radio dan transmiter, jadilah Sidekick,” tutur Rubin soal Sidekick.
Saat ini, Sidekick memang sudah terlihat usang, namun pada masanya, Sidekick adalah sebuah benda yang ganjil dengan konsep teknologi yang melampaui zaman. Perangkat itu, menurut Rubin, merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika muncul di pasaran, Sidekick harus menghadapi kenyataan bahwa PDA sedang kehilangan pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.
“Seharusnya, orang-orang bukan bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Mereka harusnya bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah hal yang baru. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga,” kata Rubin.
Sekarang, apa yang dikatakan Rubin bukan hal aneh lagi. Lihat saja Apple de­ngan jutaan aplikasi pihak ketiga yang hadir di iPhone. Hal lain yang dilakukan Danger, yang pada masa itu belum terpikirkan, adalah menjembatani antara pembuat handset dengan penyedia jaringan. Danger memutuskan untuk berbagi keuntungan dengan T-Mobile dalam layanan Sidekick. Dengan demikian, Danger tak me­ngandalkan penjualan handset sebagai sumber penghasilan satu-satunya, namun juga dari layanannya. Ini membuat perusahaan pembuat perangkat (Danger) memiliki tujuan yang sama dengan penjual perangkat (operator telekomunikasi T-Mobile).

Rubin meninggalkan Danger pada tahun 2004. Pada 2008, perusahaannya itu dibeli oleh Microsoft. Sang raksasa rupanya tertarik untuk memasuki bisnis ponsel dengan lebih a­gresif lagi. Nilai yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung. Menurut kabar yang beredar Microsoft membeli Danger de­ngan harga 500 juta dolar. Namun, pembelian Danger oleh Microsoft ternyata tidak membawa hasil yang berbunga-bunga. Para eksekutif yang tersisa dari Danger digabungkan oleh Microsoft ke dalam Mobile Communication Business, dari divisi Entertainment dan Devices. Kemudian, mereka diminta mengembang sebuah ponsel yang dikenal dengan sebutan Project Pink. Targetnya, ponsel ini harus bisa menjadi pesaing iPhone dan BlackBerry. Menurut ComputerWorld, Project Pink menderita penyakit klasik di sebuah per­usahaan besar. Karena proyeknya cukup bergengsi, ia diperebutkan oleh beberapa pihak. Dan lebih parahnya lagi, perkembangannya makin melenceng dari yang diinginkan. Contohnya, awalnya ponsel itu akan dikembangkan dengan basis Java namun kemudian diminta untuk menggunakan sistem operasi Microsoft.

Sayangnya, Windows Phone 7 yang seharusnya bisa digunakan untuk Project Pink, belum siap. Walhasil, saat diluncurkan, ponsel yang akhirnya bernama Microsoft Kin ini menggunakan sistem operasi Windows untuk ponsel yang “lawas”. Sambutan pasar yang dingin pun membuat Kin akhirnya harus ditutup, hanya beberapa bulan sejak diluncurkan. Nasib layanan Sidekick, yang diwarisi Microsoft dari Danger, juga tak terlalu baik. Dalam satu insiden, yang masih belum diketahui pasti apa penyebabnya, pelanggan Sidekick tiba-tiba kehilangan semua data mereka. Satu hal yang perlu diketahui, semua data pada Sidekick memang disimpan ‘di awan’ (dalam hal ini pada server yang dikelola Microsoft dan bisa diakses melalui Internet). Nah, ketika server itu mengalami gangguan, semua data pengguna Sidekick pun lenyap.

Pada awal tahun 2002, Rubin sempat memberikan sebuah kuliah di Stanford mengenai pengembangan Sidekick. Karena, meski penjualan Sidekick di pasaran tak meledak, perangkat itu dinilai cukup baik dari sisi engineering. Sebuah kebetulan bahwa Larry Page dan Sergei Brin, pendiri Google, ikut hadir dalam kuliah tersebut. Selepas kuliah, Page menemui Rubin untuk melihat Sidekick dari dekat. Rupanya, Page melihat, perangkat itu menggunakan search engine Google. “Keren,” ujar Page. Ini adalah sebuah titik tolak bagi Page untuk sebuah ide yang dalam beberapa tahun kemudian akan terwujud, sebuah ponsel Google. Kurang lebih dua tahun setelah itu, Rubin telah meninggalkan Danger dan mencoba melakukan hal-hal baru. Termasuk di antaranya mencoba memasuki bisnis kamera digital sebelum akhirnya ia mendirikan Android.

Rubin menginkubasi Android saat ia menjadi enterpreneur-in-residence bersama perusahaan modal ventura Redpoint Ventures di 2004. “Android berawal dari satu ide sederhana, sediakan platform mobile yang tangguh dan terbuka sehingga bisa mendorong inovasi lebih cepat demi keuntungan pelanggan,” ujar Rubin. Pada Juli 2005, 22 bulan setelah Android berdiri, perusahaan itu ditelan oleh raksasa Google. Rubin pun memilih untuk bergabung dengan Google. Ketika membeli Android Inc., Google tidak menyebutkan dengan rinci berapa harga yang dibayarkan dan apa yang i­ngin dilakukannya dengan perusahaan itu. Bahkan, Google menyebut pembelian itu sebagai akuisisi terhadap sumber daya manusia dan teknologinya saja. Selain Andy Rubin, Google memang meraup banyak orang-orang brilian dari Android. Ini termasuk Andy McFadden (pengembang WebTV bersama Rubin, dan juga pengembang Moxi Digital); Richard Miner (mantan Vice President di perusahaan telekomunikasi Orange); serta Chris White (pendiri Android dan perancang tampilan serta interface WebTV).Bersama Google, Android diberi kekuatan ekstra. Perusahaan asal Mountain View, California itu kemudian membentuk Open Handset Alliance untuk mengembangkan perangkat bagi Android.Perangkat Android yang hadir pasaran memang bukan buatan Google. Petarung kelas berat Android termasuk Motorola, Samsung, dan HTC masing-masing melemparkan ponsel Android andalan mereka ke pasaran.Di AS, Motorola Droid jadi salah satu senjata Verizon Wireless melawan AT&T dengan iPhone-nya. Sedangkan Nexus One, ponsel Android Google buatan HTC, hadir tanpa “ikatan dinas” pada satu operator tertentu.Kehadiran Android nampaknya beru­saha menggoyang dominasi pasar ponsel di AS. Di Indonesia, Android pun nampak siap jadi primadona setelah muncul de­ngan gegap gempita dalam Indonesia Celullar Show 2010.“Saya tahu bakal ada FUD (fear, uncertainty, doubt). Namun, kami telah melihat beberapa kompetitor mengikuti apa yang kami lakukan. Jadi sepertinya, kami memang di jalan yang benar,” ujar Rubin.

“Google tak bisa melakukan segalanya. dan kami tidak perlu itu. Itulah mengapa kami membentuk Open Handset Alliance dengan lebih dari 34 rekanan,” ujar Rubin.

“Sekadar melemparkan peranti lunak tidaklah cukup,” Rubin menjelaskan, “Anda perlu handset yang dikembanglan untuk peranti lunak ini dan penyedia jaringan yang mau memasarkannya.”


Share:

Tuesday 6 August 2013

La Tahzan

O.o.. akhirnya kesampaian juga nonton film La Tahzan. Dari sebelum tayang, baca sinopsisnya, hingga cari schedule buat nonton tuh film bersama kekasih..
Ibarat jeruk warnanya kuning memukau, namun rasa belum tentu nikmat terasa manisnya. Luar boleh baik, namun dalamnya belum tentu baik. Itu yang bisa aku ambil dari film ini. 
Luar, dalam hal ini berupa penampilan seseorang. Inocent, jika orang gag melihat seseorang lain tanpa melihat penampilan awalnya, kesan pertama memandang. Namun, perlu diketahui juga bagian "dalam" dari diri seseorang, yaitu agama. Agama kunci utama kehidupan. 
Di film ini, terlihat betapa dijunjung tinggi ilmu agama yang mengajarkan bahwa seorang muslimah seyogyanya menikah dengan seorang muslim. Penekanan ini terkadang menjadi bumerang bagi kehidupan manusia. Karena sisi "terlalu cinta" kepada pasangan, jadinya sisi agama menjadi poin kedua. 
Awalnya aku menaruh hati ke Joe Taslim (Yamada), karena tanpa pikir ulang dan panjaaaang tentang pindah agamanya. Hanya karena ingin menikah dengan Atiqah Hasiolan (Viona), Yamada mampu dengan sekejap berusaha mematangkan hidupnya untuk belajar agama Islam. Dengan diiringi backsound dari Alm. Uje, air mata ku netes satu. Tak urung kedua kalinya karena ada orang ketiga yang membuat Viona bimbang. Hasan, orang yang tiba-tiba menghilang, membuat kacau perasaan cinta Viona, membuat menunggu penantian semu. Namun dalam film ini, selalu dipertontonkan adegan Hasan sedang shalat kapanpun dan dimanapaun dia berada. 
Dalam satu adegan Viona sedang shalat Istikharah, melafalkan doa dan sejenak memejamkan mata, namun yang terlihat hanya Hasan. Itulah pertanda bahwa jodoh Viona adalah Hasan. Hmm film ya film.. coba pada kenyataannya, petunjuk dianugerahkan semudah ini. 
Memang, Hasan sangat berbeda dengan Yamada. Dari sisi agama maupun sisi kehidupan pribadi mereka. Meski Hasan seorang pekerja namun agamanya kuat. Dan Yamada, yang memiliki keluarga keturunan Jepang dan berada di keluarga berkecukupan, namun agama yang dimilikinya berbeda. Niat untuk pindah agama dimiliki oleh Yamada, namun niatnya masih meragukan, karena niatnya bukan karena Allah tetapi hanya menginginkan Viona semata.
Viona,, oohh Vionaa.. cantik rupawan wajahmu, banyak yang melirik ketika memandang wajahmu. Dan begitu berkomitmen hatimu untuk menikah dengan orang yang seiman. Aku salut akan prinsipmu bak karang.

Semoga kita senantiasa dianugerahi keluasan ilmu dan dilindungi oleh Allah SWT, Aamiin.....
Share: