Tuesday 6 August 2013

La Tahzan

O.o.. akhirnya kesampaian juga nonton film La Tahzan. Dari sebelum tayang, baca sinopsisnya, hingga cari schedule buat nonton tuh film bersama kekasih..
Ibarat jeruk warnanya kuning memukau, namun rasa belum tentu nikmat terasa manisnya. Luar boleh baik, namun dalamnya belum tentu baik. Itu yang bisa aku ambil dari film ini. 
Luar, dalam hal ini berupa penampilan seseorang. Inocent, jika orang gag melihat seseorang lain tanpa melihat penampilan awalnya, kesan pertama memandang. Namun, perlu diketahui juga bagian "dalam" dari diri seseorang, yaitu agama. Agama kunci utama kehidupan. 
Di film ini, terlihat betapa dijunjung tinggi ilmu agama yang mengajarkan bahwa seorang muslimah seyogyanya menikah dengan seorang muslim. Penekanan ini terkadang menjadi bumerang bagi kehidupan manusia. Karena sisi "terlalu cinta" kepada pasangan, jadinya sisi agama menjadi poin kedua. 
Awalnya aku menaruh hati ke Joe Taslim (Yamada), karena tanpa pikir ulang dan panjaaaang tentang pindah agamanya. Hanya karena ingin menikah dengan Atiqah Hasiolan (Viona), Yamada mampu dengan sekejap berusaha mematangkan hidupnya untuk belajar agama Islam. Dengan diiringi backsound dari Alm. Uje, air mata ku netes satu. Tak urung kedua kalinya karena ada orang ketiga yang membuat Viona bimbang. Hasan, orang yang tiba-tiba menghilang, membuat kacau perasaan cinta Viona, membuat menunggu penantian semu. Namun dalam film ini, selalu dipertontonkan adegan Hasan sedang shalat kapanpun dan dimanapaun dia berada. 
Dalam satu adegan Viona sedang shalat Istikharah, melafalkan doa dan sejenak memejamkan mata, namun yang terlihat hanya Hasan. Itulah pertanda bahwa jodoh Viona adalah Hasan. Hmm film ya film.. coba pada kenyataannya, petunjuk dianugerahkan semudah ini. 
Memang, Hasan sangat berbeda dengan Yamada. Dari sisi agama maupun sisi kehidupan pribadi mereka. Meski Hasan seorang pekerja namun agamanya kuat. Dan Yamada, yang memiliki keluarga keturunan Jepang dan berada di keluarga berkecukupan, namun agama yang dimilikinya berbeda. Niat untuk pindah agama dimiliki oleh Yamada, namun niatnya masih meragukan, karena niatnya bukan karena Allah tetapi hanya menginginkan Viona semata.
Viona,, oohh Vionaa.. cantik rupawan wajahmu, banyak yang melirik ketika memandang wajahmu. Dan begitu berkomitmen hatimu untuk menikah dengan orang yang seiman. Aku salut akan prinsipmu bak karang.

Semoga kita senantiasa dianugerahi keluasan ilmu dan dilindungi oleh Allah SWT, Aamiin.....
Share:

0 komentar:

Post a Comment