Friday 20 November 2015

Bagaimana Proses Pembuatan Sedotan (Straw)


SEJARAH  STRAW
5000 tahun lalu bangsa sumeria menggunakan straw  yang berasal dari rumput jerami.  Itulah sejarah tertua manusia mengenal " straw ". Setelah tahun 1880, seorang pemilik pabrik kertas rokok di Amerika Serikat bernama Marvin C Stone membuat sedotan yang pertama, dari selembar kertas digulung pada sepotong pensil, kemudian dilem, tetapi belum dapat digunakan karena basah bila terkena air.

Selanjutnya Stone menggunakan kertas manila yang dilapisi lilin sehingga tahan air. Stone meneliti ukuran ideal sebuah sedotan, menurut pendapatnya, sebaiknya panjang sedotan sekitar 21,25 cm menyesuaikan jarak meja dengan bibir. Adapun diameter lubang lebih kecil dari biji lemon. Ini untuk menghindari biji jeruk turut terisap dari minuman. Pada 3 Januari 1888,  Stone mengubah pabrik kertas rokok miliknya menjadi pabrik sedotan. Stone  berhasil menciptakan mesin otomatis, sedotan tak lagi buatan tanganada tahun 1889, Marvin Stone membuat  straw berbahan kertas yang dicelupkan kedalam parafin, agar lebih tahan air. Pada tahun 1889, Marvin Stone mematenkan temuannya, dan mendirikan  Stone Straw Company.

JENIS - JENIS STRAW
Bentuk, dimensi, dan material straw berkembang begitu pesat  dalam mengikuti keinginan pasar, masing-masing  drinking straw manufacture memiliki bentuk-bentuk yang khas sehingga cukup sulit untuk mengklafisikasikan straw yang ada dipasaran saat ini, tetapi secara garis besar  straw  dapat dibagi kedalam 3 kelompok besar :
1. Berdasarkan Bentuk
2. Berdasarkan Wrapping/pembungkus straw
3. Berdasarkan  raw material

Jenis Straw berdasarkan Bentuk :

1. Straight Straw
Straw ini bentuknya lurus / straight, dengan berbagai macam variasi ukuran panjang dan Diameter

2. Flexible straw
Straw ini sepintas terlihat straight, tapi terdapat  ulir dibagian leher straw, sehingga dapat ditekuk.

3. U – Shape Straw
Straw ini  hampir sama dengan Flexible straw, tapi  sudah langsung  ditekuk berbentuk “ U “. Penggunaan straw ini banyak ditemui pada produk-produk  Susu, Teh, dan minuman lainnya dalam kemasan  kotak.


4.       Spoon Straw
Straw  jenis ini dibagian bawahnya membentuk sendok,  satu alat 2 fungsi, selain untuk menyedot cairan,  bagian-bagian yang berbentuk padat, gel, cream, bisa langsung disendok dengan satu alat..

5.       Fun Straw
Ada beberapa istilah yang berbeda untu straw jenis ini, tapi pada dasarnya straw ini memiliki bentuk-bentuk yang  sangat menarik, dan proses pembentukannya/shapping menggunakan murni keahlian manusia / manual. Jadi wajar jika dipasaran, Fun Straw memiliki harga yang lebih tinggi dibanding jenis lainnya.


6.       Sharp Straw
Straw ini, memiliki ujung bawah yang tajam, ciri khas straw ini, berdimensi kecil, dan body straw lebih tebal, ujung tajam ini digunakan untuk melobang kemasan, sharp straw ini bisa berupa straight/lurus dan flexible straw.


6.       Telescopic Straw

Straw ini memiliki bentuk dasar seperti jenis-jenis diatas, tapi keunikannya, terdiri dari 2 bagian dan bisa ditarik ( seperti antene radio ) dan dipanjangkan. Di pasaran Indonesia jenis ini memang masih sulit ditemui dipasaran, karena  proses manufacturenya yang memerlukan  proses / mesin khusus dan berbiaya tinggi.
Ada 2 jenis yang coba saya tampilkan, yaitu Sharp - Fleksible Telescopic Straw, dan Spoon Telescopic Straw, namun dalam perkembangannya ada juga bebrapa variasi dari bentuk dasar straw, yang dikembangkan menjadi bentuk Telescopic.


a) Sharp-Flexible Telescopic Straw
Straw dalam kondisi Normal
Straw dalam kondisi dipanjangkan
b) Spoon Telescopic Straw
Dalam kondisi normal
Straw dalam kondisi dipanjangkan
  Jenis Straw yang dibedakan berdasarkan jenis  wrappingnya/pembungkusnya.
1. Wrapping Papper Straw
Setiap straw dibungkus oleh kertas khusus,  selain untuk lebih menjamin  tingkat higienis, kertas pembungkus ini bisa dicetak logo, symbol, tag line dari customer. Biasanya jenis straw dengan pembungkus  kertas ( wrapping papper ) merupakan orderan khusus dari customer, sehingga untuk setiap model, straw manufactur sudah memiliki  alat pencetaknya.


2. Wrapping Film
Straw  jenis ini dibungkus oleh Biaxially Oriented polypropylene (BOPP), tujuannya sama dengan Wrapping papper straw, yaitu untuk menjaga higienis straw didalamnya.  Begitu pula, mengenai  cetakan disesuaikan dengan keinginan customer, tapi karena biaya pembuatan  alat pencetaknya yang lebih mahal, biasanya  variasi cetakan  tidak sebanyak jenis wrapping straw.

Jenis  straw berdasarkan material
1. Konvensional  Material
Jenis straw ini yang banyak dijumpai dipasaran, sepintas berbentuk plastik. Tapi bahan utamanya yaitu PP atau PolyPrhropelene, dengan beberapa material campuran dan pewarna/pigmen
2. Non Konvensional  Material
a.       Bio-Degradable Straw : Jenis straw ini, menggunakan bahan-bahan yang tidak umum. Seperti misalnya Bio degradable,  material jenis ini berbeda dengan material PP, lebih ramah lingkungan, karena bisa hancur jika dikubur ditanah, tidak kurang dari   6 - 12 minggu. Karena material yang sangat terbatas dan mahal,  penggunaannya masih dalam  lingkungan yang sangat terbatas.
b.      Color Changing Straw : Straw ini menggunakan  bahan baku / pigmen  khusus, dimana straw akan berubah warna pada suhu dingin. Penggunaan Straw ini juga sangat terbatas, biasanya untuk promo, dan hanya dalam bentuk straight straw.
BAHAN BAKU PEMBUATAN STRAW (KONVENSIONAL  MATERIAL)
Material  dasar Straw dari Polipropilena( PP ), pigmen/pewarna, dan  penambahan beberapa bahan lain dengan prosentase kecil ( Copolimer, dll ) untuk  menambah tingkat kekerasan, dan ketahanan straw  saat menrima tekanan ( penting saat diproses di flexible mesin ), dan ketahanan terhadap suhu rendah hingga dibawah nol, ini menjadi syarat mutlak saat straw akan diekspor ke negara-negara bermusim dingin. Kesalahan penentuan komposisi material menyebabkan kegagalan pada proses, dan menjadi rapuh saat disimpan dalam suhu dibawah nol.

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, botol susu, sedotan dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor "5"


Polipropilena memiliki titik lebur ~160 °C (320 °F), sebagaimana yang ditentukan Differential Scanning Calorimetry (DSC).

MFR (Melt Flow Rate) maupun MFI (Melt Flow Index) merupakan suatu indikasi berat molekulnya PP serta menentukan seberapa mudahnya bahan mentah yang meleleh akan mengalir saat pengolahan berlangsung. MFR PP yang lebih tinggi akan mengisi cetakan plastik dengan lebih mudah selama berlangsungnya proses produksi pencetakan suntik maupun tiup. Tapi ketika arus leleh (melt flow) meningkat, maka beberapa sifat fisik, seperti kuat dampak, akan menurun.
Ada tiga tipe umumnya PP: homopolimer, random copolymer dan impact copolymer atau kopolimer blok. Comonomer yang digunakan adalah etena. Karet etena-propilena yang ditambahkan ke homopolimer PP meningkatkan kuat dampak suhu rendahnya. Monomer etena berpolimer acak yang ditambahkan ke homopolimer PP menurunkan kristalinitas polimer dan membuat polimer lebih tembus pandang.
Note: Artikel mengenai Polipropilena  dapat di unduh di Down Load Box denga judul “ Plastik u/ Kemasan”.

ALUR PROSES PEMBUATAN STRAW
Meskipun memiliki banyak Item produk, manufacturing straw, terbagi kedalam 2 kelompok besar, yaitu; 1) Alur proses berdasarkan Type Straight Straw (lurus), dan 2) Alur proses berdasarkan Type Flexible Straw (bisa ditekuk).

1. Variasi Alur Proses berdasarkan Type Straight Straw (lurus). Alur proses mesinnya  digambarkan dalam skema dibawah :


Keterangan :
Variasi Alur Proses berdasarkan Type Straight Straw (lurus), terbagi kedalam beberapa jenis bentuk straw dan wrapping/pembungkus,  penjelasannya sebagai berikut ;
Notasi 1 :  Straight Straw yang di wrappe / dibungkus oleh papper
Notasi 2 : Straight Straw  yang langsung dipacking tanpa diproses di mesin lain
Notasi 3 : Straight Straw yang di wrappe / dibungkus oleh Film/ Plastik
Notasi 4 : Straight-Sharp Straw di wrappe / dibungkus oleh Film/ Plastik
Notasi 5 : Straight-Sharp Straw langsung dipacking tanpa diproses di mesin lain

2. Variasi Alur Proses berdasarkan Type Flexible Straw (bisa ditekuk). Alur proses mesinnya  digambarkan dalam skema dibawah :


Keterangan :
Variasi Alur Proses berdasarkan Type Flexible Straw, terbagi kedalam beberapa jenis bentuk straw dan wrapping/pembungkus,  penjelasannya sebagai berikut ;
Notasi 1 :  U-Shape  Straw
Notasi 2 :  Flexible  Straw yang di wrappe / dibungkus oleh papper
Notasi 3 :  Flexible  Straw  yang langsung dipacking tanpa diproses di mesin lain
Notasi 4 :  Flexible Straw Straw yang di wrappe / dibungkus oleh Film/ Plastik
Notasi 5 : Flexible -Sharp Straw di wrappe / dibungkus oleh Film/ Plastik
Notasi 6 : Flexible -Sharp Straw langsung dipacking tanpa diproses di mesin lain
Notasi 7 : Flexible Straw yang diproses secara manual, sepenuhnya skill operator dalam membentuk.

STRAW MANUFACTURING MACHINE
Setelah mengetahui alur proses, saya akan jelaskan mengenai mesin-mesin dIsetiap tahapan proses, tdiak terlalu detail, mudah-mudahan dapat  dipahami.


1. Extruder Machine

Proses Extruder merupakan proses awal, semua  bahan baku, Polipropilen, pigmen, dan beberapa bahan tambahan ( copolimer, dll ) dimasukkan dalam hopper, dan diproses hot extrusi, hingga suhu leleh PP  ( ± 160 C )
Proses ini juga dilakukan penyesuaian  standard diameter, warna, dan panjang straw. Seluruh produk hasil mesin extruder yaitu straight straw.




2. Flexible Machine



Proses ini, merupakan proses lanjutan setelah extruder, untuk straw yang akan di flex atau dibuat ulir pada leher straw. Karena ketebalan straw sangat kecil, proses ini sangat rawan terjadinya reject, yaitu hasil  pembuatan ulir flex tidak sesuai standard, atau  adanya lubang sebagai akibat material straw tidak kuat menerima tekanan  molding pencetak.






3.  Sharpening / Cutter Machine
Untuk Item straw yang berdiameter > 5 mm, proses sharpening dilakukan di mesin ekstruder, yaitu dengan melakukan setting di blok cutter. Untuk straw berdiamter lebih kecil, biasanya menggunakan mesin Drum Cutter.  Straw yang diproses dimesin ini bisa berupa straight straw, atau flexible straw.


4. Wrapping Papper Machine

Proses di mesin ini menggunakan papper khusus straw berupa gulungan seperti pada gambar diatas, lebar papper ini disesuaikan dengan diameter straw. Pada umumnya papper ini berjenis cigarete papper. Mesin-mesin yang ada dipasaran saat ini masih  mekanis, tarikan papper disinkronkan dengan putaran roll pencetak, Brush mekanis untuk menjatuhkan straw, attachment untuk mendorong straw ke arah roll penjepit papper, dan putaran roll bergigi penjepit papper. Semua part ini bergerak dengan sinkron, kesalahan  penggunaan part, bisa berakibat papper sering robek, ketebalan cetakan tidak standard, dan posisi cetakan tidak stabil.



5. Wrapping Film Machine
Mesin ini, pada prinsipnya sama dengan mesin Wrapping Papper, hanya media pembungkusnya yaitu Roll Film atau BOPP, sejenis plastik tipis, transparan, dan sangat jernih.
Prinsip kerja mesin ini, yaitu memposisikan straw  dengan tepat, dan menutupnya dengan BOPP, perekatannya menggunakan Heating/pemanasan.

6. Spoon Machine


Bentuk Spoon diperoleh melalui proses cutting  lalu  press heating, teknologi permesinan yang ada dipasaran masih mekanis,  memiliki sumber penggerak motor, dengan satu sumber penggerak, ditransmisikan ke part seperti chain, cutting part, dan heating part. Standard quality di prsoes ini yaitu pada bentuk spoon secara visual, dan tingkat kehalusan sisi spoon.

PENUTUP
Untuk taraf “ pengetahuan dasar “ saya berharap  artikel ini dapat bermanfaat bagi anda,  straw atau sedotan termasuk salah satu barang yang sangat dekat dengan kita, hampir dimanapun berada kita dapat menemuinya, mulai dari warung pinggir  jalan, hingga starbucks tidak bisa lepas dari straw.
Sangat menyenangkan  jika kita bisa mengetahui sedikit mengenai pembuatan barang yang sering sering kita gunakan.


Semoga Bermanfaat & Terima kasih

Related Link : http://www.strawland.net/
Share:

Thursday 15 October 2015

Sering Dipakai Keseharian, Tapi Gag 'Ngeh' Artinya

1. WC = Water Closet (Inggris)
Artinya: khusus , tempat buang kotoran, tempat buang hajat besar.
2. BH = Buste Houder (Belanda)
Artinya: Penyangga payudara, kutang wanita.
3. OK = All Correct (Inggris)
Tapi dalam perkembanganya tulisan OK disesuaikan dengan bahasa Indonesia yaitu C dibaca K. Artinya: semuanya beres, bereslah (semuannya), tidak ada, tidak terjadi apa-apa.
4. VIP = Very Important Persons (Inggris)
Artinya: orang penting, pejabat, orang besar, orang gedean, pembesar.
5. NN = Nomen Nescio (Latin)
Saya kira kepanjangan dari ”no name”, ternyata bukan. Artinya: Zonder nama, tanpa nama, tidak ada namanya, tanpa menyebutkan namanya.
6. LASER = Lingh Amplifiation by Stimulated Emmission of Radiation (Inggris)
Artinya: sinar yang dapat menembus benda-benda besar.
7. VW = Volk Wagen (Belanda)
Artinya: Kendaraan rakyat, kereta rakyat, alat pengangkutan untuk rakyat.
8. Nazi = National Sozialismus (Jerman)
Artinya: Golongan aliran politik di negeri Jerman sebelum perang dunia II yang berhaluan nasionalis sosialis-semboyan yang terkenal adalah ein volk, ein reich und, ein fuhrer (satu bangsa, satu pemerintahan,satu pemimpin).
9. HVS = Hout Vrij Schrift (Belanda)
Artinya: (nama) jenis kertas yang biasanya dipakai untuk buku tulis.
10. NB = Nota Bene (Belanda)
Artinya: tambahan-tambahan yang biasanya dicantumkan pada akhir surat.
Sumber: Kamus Umum Populer Bahasa TV, Majalah, Surat Kabar dan Mass Media lainnya-400 hal. Y.P Puspa.
Share:

Friday 2 October 2015

SAVE US, RIAU AND THE OTHERS ...

Akhir-akhir ini Indonesia dilanda musibah yang jarang terjadi. Hanya wilayah tertentu yang terkena dampak ini. Perluasan lahan, membuka lahan baru yang akibatnya menyebabkan hampir semua wilayah terkena dampaknya.


Pembakaran hutan, yang seyogyanya hutan sebagai resapan air, lhaa kok malah dibakar. Tanahnya gambut pula. Akhirnya asap dari kebakaran tersebut menjadi-jadi sehingga kabut asap melanglang dari pulau Sumatra hingga Kalimantan. 


Makin terasa sedih mendengar berita ini. Apalagi ada banyak saudara yang bermukim disana. Mertua, saudara-saudara ipar, ponakan yang masih berumur kira-kira 2 bulan. Sesering mungkin kami berkomunikasi dengan mereka ingin tahu kabar realitanya di rumah dan sekitarnya. Ponakan kami yang masih bayi, menangis tak ada hentinya jika kabut asap semakin menebal. Saking tebalnya hingga untuk bernapas aja susah. Ibu mertua yang berprofesi sebagai guru, tetap masuk sekolah meskipun para murid diliburkan. Belum ada hujan. Langit biru masih gelap. Matahari belum mau menampakkan sinarnya. 




Selain kabut asap yang mengaburkan pandangan mata, udaranya pun jauh dari kata bersih. Di dalam kota-kota besar khususnya kota Pekanbaru terdapat ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) 


Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) (Air Pollution Index, disingkat API) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara kita dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika.
ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu: karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10).
Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997.
Tabel Indeks Standar Pencemar Udara
ISPUPencemaran Udara
Level
Dampak kesehatan
0 - 50Baiktidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau hewan.
51 - 100Sedangtidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang peka.
101 - 199Tidak Sehatbersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
200 - 299Sangat Tidak Sehatkualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
300 - 500Berbahayakualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi (misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan).

Akhir Desember 2015 mendatang, kami akan berkunjung ke Pekanbaru dan Rao untuk bersilaturahmi. Semoga perjalanan yang memakan waktu sekitar 2,5 jam dengan menggunakan transportasi udara senantiasa aman dan kami pun selamat sampai tujuan, serta kunjungan kami disambut dengan udara segar menyejukkan. Aamiin..




Share:

Saturday 15 August 2015

Membayar Hutang Silaturahmi

Jawa Minang, bersatunya budaya dan kehidupan bermula di tahun lalu 2014. Pernikahan yang diselenggarakan di Jawa cukup meriah dengan kehadiran anggota keluarga dari Pekanbaru tepatnya. Dan diselenggarakan pula pernikahan balasan atau istilah lainnya “ngunduh mantu” ke seberang pulau Jawa sana. Makin mengkhawatirkan kantong jika melihat antusias keluarga yang ingin menjadi perwakilan untuk ikut setor muka di acara pernikahan balasan tersebut. 7 orang yang akhirnya melaju dari Bandara Abd. Saleh menuju Bandara Sultan Syarif Kasim. Tarik nafas panjang ketika kami melihat harga tiket transportasi udara ini. Proses pencarian tiket pesawat termurah kami lakukan dengan searching situs maskapai langsung dan membandingkan dengan harga di situs airpaz. Alhasil harga terendah dari situ maskapai kami temukan juga di harga terendah di situs airpaz. Puas juga dapat harga itu.




Kali pertama kami menggunakan jasa transportasi udara yaitu maskapai Garuda. Cukup memuaskan juga layanannya. Hingga keluarga yang kami ajak terkesan dengan pengalaman itu. Saat itu kami booking pesawat dengan rute satu kali transit. Malang – Jakarta – Pekanbaru. Beda halnya dengan kembali ke Malang, kami menggunakan maskapai Lion Air dengan rute Pekanbaru – Jakarta – Malang.
Alhamdulillah penyelenggaraan ngunduh mantu berakhir lancar. Meskipun pada saat itu kami yang berasal dari Malang – Jawa Timur yang suhu lingkungannya cukup dingin sulit untuk beradaptasi dengan suhu kota Pekanbaru yang panasnya cukup menyengat. Hal inilah, membuat kami keluarga dari Malang tidak kunjung berhenti untuk meneguk air. Keceriaan belum berakhir. Usai acara, di hari berikutnya kami berkunjung wisata ke Bukittinggi. Dalam perjalanan, kami tidak melewatkan untuk momen berfoto ria. Melewati kelok sambilan dnegan bangunan baru yang berdiri tegak menjulang. 


 Dalam perjalanan, kami tak luput akan lelah. Sembari istirahat di kedai pinggir danau. Kami pun menyeruput minuman dan makanan kecil yang ditawarkan di kedai tersebut.

 
Perjalanan kami lanjutkan menuju Bukittinggi Sumatra Barat. Waah akhirnya sampai juga. Lumayan lapar juga, dan kamipun mampir ke salah satu warung yang pastinya menjajakan menu masakan padang. Penyajiannya berbeda dari warung padang yang pernah kami datangi di Jawa.

Perut kenyang, saatnya cuci mata. Tujuan kami adalah ke Jam Gadang. Tak lupa kami mengabadikan momen yang tak terlupakan ini. 


Depan alun-alun ini, ada sebuah pasar. Sering disebut dengan Pasar Ateh. Disini tempat wisatawan berbelanja. Ada yang jual kain, souvenir Sumbar, makanan khas yang cocok bua dijadikan oleh-oleh tuk kerabat saat kembali ke Malang nanti. 


Hari berikutnya kami jalan-jalan menuju tempat wisata Goa Jepang, tapi sebelumnya kami menyantap sarapan terlebih dahulu dengan makanan yang belum pernah kami rasakan sebelumnya yaitu pical sikai. Seperti gado-gado gitu. Pakai bumbu kacang, banyak sayurannya, dan ada lontong serta kerupuknya gag ketinggalan. Ngarai Sianok dan Goa Jepang, antusias kami bayar dengan menelusuri goanya. Serem juga jika masuk tanpa teman. 


Lanjut dengan destinasi berikutnya yaitu Benteng Fort De Kock dan Kebun Binatang Bukittinggi. Di dalamnya ada rumah gadangnya juga. Foto-foto lagi.




Berhubung waktu untuk berlibur sedikit, maka tujuan wisata terakhir adalah puncak Lawang. Puncak Lawang berdekatan dengan Danau Maninjau. Sebenarnya ada saudara dari suami yang bertempat tinggal disana. Ingin sekali berinap, tetapi sayang keadaan belum memungkinkan. Semoga ada hari lain yang bisa membayar hutang kami berkunjung kesana di lain waktu.


Selain berfoto dan beristirahat melihat pemandangan elok dan berangin sepoi-sepoi di Puncak Lawang, adek dan suami menyempatkan tuk menikmati dengan ikut wahana flying fox. Yuhuuu...



Benar-benar menikmati sekali liburan kali ini. Kalo dibilang liburan sih tidak juga. Karena ada hajat. Seperti yang ku bilang di awal, sambil menyelam minum air. Oleh-oleh pengalaman dan craft serta camilan khas pekanbaru dan bukittinggi menjadi momen tidak terlupakan. Apalagi perjalanannya menuju kesana. Karena saking baru pertama naik pesawat. 

Alhamdulillah, kami dianugerahi seorang puteri cantik berumur 6 bulan. Perkembangannya sungguh cepat. Dari tengkurap, ngesot mundur, hingga sekarang bisa maju meski masih seperti ulat gerakannya. Lucu sekali melihat tingkahnya. Turun tanah, menjadi budaya tersendiri oleh keluarga suami. Jikalau bisa, malah seharusnya turun tanah dilakukan disana, Rao daerah kelahiran kakek (ayah dari suami). Percaya tidak percaya, ada saja kemungkinan sakit jika tidak turun tanah disana. Kalau diambil sisi positifnya, anggap saja silaturahmi. Toh setahun yang lalu, kami belum sempat untuk bersilaturahmi ke keluarga besar suami. Bertemu dengan kakek nenek dan saudara dari suami di Pekanbaru, dan pergi bersama ke Rao dan tempat lainnya.


Share: