Friday 11 October 2013

Sadar Resiko

Malang, 11 Oktober 2013

Banyak hal yang terjadi dan lupa tuk dijadikan ulasan di blog ku ini. Tersirat memang, ingin ku tulis goresan-goresan peristiwa yang terjadi dan ku alami sendiri. Namun, lupa menjadi salah satu alasan tak ter-update-nya tulisan blog ku ini.. hehhe

Aku bisa mengendarai motor sekarang!!!.. Hmm betapa senangnya bisa mandiri tanpa harus menunggu orang yang maw nganter. Mengendarai motor matic sungguh mudah ternyata, o.O itu pun jika mengendarai di lapangan sepi,. wkwkwkkw.. Kendala sangat memungkinkan untukku jika aku tak punya keberanian. Kekhawatiran orangtua yang (maybe) trauma anaknya dulu pernah mengalami kecelakaan ketika dibonceng. Namun dengan segala upaya aku pun berusaha meyakinkan dengan mengendarai motor keliling kampung, lalu ke atm via jalan raya, ke Matos (Malang Town Square), sampai puncaknya yaitu dari rumah ke Gadang (parkiran) dengan kawalan bapak tentunya (maklum masih awal).. Hingga kemudian dilepas kawalan tersebut. Aku sadar, bahwa akan ada banyak sindiran dari teman-teman kantor yang melihatku dikawal,, hmm ini demi meyakinkan ortu bahwa aku udah bisa, cuek aja!!!

Alhasil, jika ada pengumuman dari mulut ke mulut bahwa akan ada kemacetan menuju kantor, awalnya sempat ragu, namun langsuuung GOOOoo!! Malang-Turen mengendarai motor Beat. Dengan kecepatan 40-55 aku gas-rem-gas-rem.. heh apalagi kalo ada truk besar muatan banyak, wuidhiiiii.. dan yang nyeremin jika ada motor yang berlawanan arah nyeberang tanpa riting,,. wewewewe.,, Tapi akhirnya pulang pergi Malang - Turen dengan selamat, meski aku sadar bahwa aku belum memiliki sesuatu yang penting selain STNK.
Aku kira dengan meyakinkan ortu kalo aku udah bisa kendarai motor itu sudah cukup, eeh ortu malah menginginkan aku ikut tes SIM,, wewhh lihat kantor SIM saja udah langsung deg-deg-an, trus terasnya ada bentuk lahan tempat tes yang sudah disediakan tiang-tiangnya, lekukan jalannya yang membentuk angka 8 .. aku bisa gag yaa.. Suatu ketika (kemarin lusa) aku memberanikan diri mengurus SIM dari ujian teori yang udah LULUS dengan nilai 66, hingga berhenti di ujian praktek. hwakakakk.. aku gag lolos... saat melewati tiang-tiang, kakiku mengambang, gag bisa imbang jika kakiku kunaikkan ke atas motor, eehh di jalan lurus, ban depan masuk ke lahan rumput, aku rem dong, nah lhoohh mesin motor tiba-tiba mati.. Astaghfirullaahhh.. penguji datang dan mengatakan ""Besok Kamis datang ujian lagi ya"... dalam hati berkata, "EMMOOOOOOOOHHHHHHHH!!!!!"
Hosh.hosh. aku shock... Entah kapan lagi aku kesana (belum ada rencana)

Berangkat dari rumah naik motor hingga Gadang, lalu motor diparkir di Gadang dan akupun menaiki kendaraan yang sering dipanggil Bison atau Bis. Seringnya sih Bison. Aku sadar memang Bison tuh memuat penumpang umum, jadi jikalau pagi tadi bau amis di seluruh ruang Bison,, yaa aku maklumi saja.. Tapi mbok ya'oo agak bersihan dikit gitu.. Biar penumpang tuh betah dan bisa jadi langganan. Apalagi paling sebel kalo ada bison yang secara fisik luarnya masih layak, tetapi di dalamnya wwuuuu knalpot mesinnya bocor kali yaa.. jadi bau knalpotnya merasuki seluruh ruang bison itu.. gimana para penumpang gag mabok semua.. Tapi yaaa.. mau gimana lagi.. kalo gag naik bison ato bis, trus mau ngendarai motor, yaa capek di jalan tiap harinya.
Dan yang paling mengenakkan dan sangat nyaman jika lagi ngantuk-ngantuknya, so terlelap tidur di bison dengan ayunan sleeping police yang sering diterjang bison tersebut.. wohohoho..

Bulan Besar / Dzulhijjah / Otober ini banyak undangan / invitation pernikahan beberapa teman baik yang berupa fisik hardcopy maupun via facebook. Wuiiihihihi.. makin banyak undangan, makin sering pula pertanyaan, ""Kapan Nikah??" .. Aku sadar bahwa itu akan terjadi, karena aku sadar pula akan umur. Ada nasehat orang yang bilang, "enak nikah seusia ini, nanti anak kita bisa lihat anak tumbuh dewasa dan kita pun usia masih muda serta fisik masih kuat.. " Hmmm iya.. tebal muka itu pasti, namun hanya senyuman yang aku bisa tunjukkan di hadapan orang yang bertanya. Dan aku yakin dan meyakini dari setiap pertanyaan yang mereka ajukan, sesekali aku menjawab dengan jawaban "SEGERA, Aaamiiin.." dan itu aku yakini sebagai Do'a.. (mana tahu ada malaikat lewat)..


.. Harus Sadar Resiko dan Hadapi dengan Senyuman ..
.. Insya Allah Berkah ..
.. Aamiin ..
Share:

0 komentar:

Post a Comment