Monday 3 November 2008

Pekan Meletihkan Tak Terlupakan

Cukup memiliki rasa bangga dengan apa yang telah dihasilkan atas usaha dan kerja keras tim sukses AKK (Ajang Kreatifitas Kohati) 2008 yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Malang yang bertempat di SMK Negeri 2 Malang pada tanggal 01-02 November 2008. Hasil dari perjuangan para kohati korkom UIN Malang termasuk aku sendiri adalah dengan adanya bukti piala piring juara 2 dan piagam dengan berpartisipasi mengikuti lomba:
a.Mading 3 Dimensi
b.Cerdas Cermat Kohati
c.Apresiasi Seni

Dalam lomba mading 3D, kita mempersembahkan sebuah postur madding yang bernama ‘Seribu Anak Tangga Menuju Pencerahan’. Yang di dalam madding tersebut berisi wacana tentang virginitas. Keterkaitan antara keduanya adalah setiap perempuan memiliki mimpi dan harapan yang cerah untuk masa depan diri mereka masing-masing. Namun dalam perjalanan menuju impian itu, pasti akan mengalami banyak hambatan salah satunya godaan dalam menjaga virginitas atau keperawanan perempuan, yang seringkali para gadis tidak terlalu mempedulikan arti atau makna dari virginitas itu sendiri. Mayoritas perempuan ingin menjadi wanita modern. Namun, apakah menjadi wanita modern harus mengorbankan sebuah virginitas yang seyogyanya kita jaga? Dengan adanya mading yang telah kita ciptakan sedemikian rupa, sebuah jawaban terkuak, bahwa untuk menjadi wanita modern, kita harus bercermin kepada gadis desa yang senantiasa sebuah virginitas yang mereka miliki selalu terjaga dengan apik. Sebuah virginitas tidak dijadikan sebagai modal untuk mewujudkan seluruh asa kita menuju masa depan yang cerah.

Cerdas cermat Kohati diikuti oleh para kohati yang mewakili HMI Korkom UIN Malang. Aku tak bisa mengungkapkan terlalu banyak cerita, dikarenakan aku sendiri tidak ikut andil dalam perlombaan tersebut. Jadi hanya yang ku ketahui saja yang akan ku bahas di sini. OK.

Untuk apresiasi seni, aku cukup ternganga dengan kabar yang kudapat. Awalnya, hanya bertujuan menyumbang performance gthoe. Tapi kog malah berubah jadi ikutan lomba bersama kampus lain. Dengan adanya berita itu, aku kaget dan ngerasa grogi banget. Namun akhirnya tampil juga walaupun dengan persiapan yang seadanya. Apresiasi seni yang kita tampilkan berjudul ‘The Color of Women’. Yang mengangkat cerita tentang berbagai sosok perempuan baik yang dipuja yakni seorang ibu, dipandang sebelah mata, dan perempuan yang selalu menanti sebuah kepastian. Setiap bait puisi selalu diiringi oleh lagu yang mendukung isi sajak itu. Untuk sajak ibu, kita menyanyikan lagu dari Iwan Fals. Untuk sajak tentang sosok perempuan yang dibenci tapi juga “dibutuhkan”, kita mengiringinya dengan lagu dari Peterpan-Kupu-kupu Malam. Sedangkan untuk sajak seorang gadis yang hingga tiap saat selalu memikirkan dan menunggu sebuah kepastian, kita melengkapinya dengan lagu dari sekelompok band yang bernama Peterpan-Sally Sendiri.

Share:

0 komentar:

Post a Comment