Kamu pasti pernah mendengar tentang pentingnya berpikir
positif. Bahkan mungkin, hampir semua umat manusia yang hidup di abad ini
pernah mendengarnya. Dan menerapkannya. Dan memetik keuntungan darinya.
Yup. Berpikir positif memang baik. Penting dan
bermanfaat, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain, demikian
dikatakan oleh para ahli. Sayangnya, berpikir positif pun mempunyai sisi lemah
yang dapat merusak keseimbangan hidup kita.
Hidup adalah sebuah keseimbangan. Selalu ada sisi
bertentangan untuk setiap bidang kehidupan. Kerja keras yang tak diimbangi
istirahat yang cukup bisa berakibat fatal. Makanan enak tanpa diimbangi
olahraga mengakibatkan banyak orang mati sebelum waktunya. Gaya hidup mewah
tanpa diimbangi filosofi hidup hemat membuat kita bangkrut. Bahkan cinta tanpa
disiplin akan menghasilkan anak-anak yang manja dan suka memberontak. Semua
bidang menuntut keseimbangan dalam hidup kita!
Jika kamu menganggap berpikir positif adalah segalanya,
kamu perlu mempertimbangkannya kembali. Berpikir positif menuntut kita
memandang segalanya dari sisi positif. Namun bagaimana dengan sisi negatifnya?
Apakah kita lantas bisa mengabaikannya? Berikut ada 7 hal lain yang perlu kita
pertimbangkan selain berpikir positif..
1. Berpikir Benar
Sejujurnya, agak susah menjabarkan tentang berpikir
benar, karena kebenaran di jaman ini telah bergeser nilainya. Kebenaran selalu
bersifat relatif, tergantung siapa yang memandang. Kita bisa bicara dengan dua
orang yang bermusuhan dan masing-masing akan mengatakan diri mereka benar,
lengkap dengan segala penjelasan mendetail tentang kisah menurut versi mereka.
Kamu perlu mengikuti kata hatimu dalam hal ini. Definisikan apa yang benar
sesuai dengan nilai-nilai dalam hidupmu. Jika 'benar' dalam lingkunganmu
berarti mengurangi hak orang, kamu tahu apa artinya. Jika benar berarti membela
yang bayar, memanjat ke atas dengan menginjak leher orang, menjatuhkan orang
lain dengan segala cara, atau hal-hal semacam itu, kamu harus memutuskan apa
yang akan kamu lakukan. Jika perlu, keluar dari sana dan cari lingkungan yang
bisa membuatmu bertumbuh jadi lebih baik!
2. Berpikir Mulia
Apa komentarmu ketika melihat orang mengucapkan kata-kata
kasar yang tak sepantasnya diucapkan? Biasanya sih, dengan heran dan takjubnya
kita akan mengatakan 'Duh, penampilannya keren, jabatannya oke tapi mulutnya
kok nggak berpendidikan ya..'.
Rupanya, pendidikan itu mempengaruhi kelakuan seseorang.
Diharapkan, dengan semakin terdidiknya seseorang, akan semakin tinggi pula
martabat dan sikap moralnya. Namun dalam kenyataannya, tidaklah selalu
demikian. Banyak orang mengaku berpendidikan, namun sikap mereka menyatakan
sebaliknya. Ternyata, karakter jauh lebih penting daripada pendidikan. Kamu
bisa mencari ilmu sampai ke ujung dunia, tapi tanpa karakter dan nilai-nilai
yang baik dalam hidup, kamu akan tetap diragukan orang. Kamu tidak semata
dinilai dari tampilan atau rupa, atau berapa deret nol yang tertera di buku
tabunganmu, tapi karakter dan integritasmu menentukan penghargaan orang
terhadap dirimu yang sesungguhnya. Jangan hanya berpikir positif, berpikirlah
mulia.
3. Berpikir Adil
Sahabatmu nyata-nyata bersalah, sementara orang yang kamu
musuhi ternyata benar. Siapa yang akan kamu bela? Akankah kamu tetap mengatakan
'Hidup persahabatan!' dan menelantarkan nilai-nilai pribadimu? Keadilan mungkin
tidak berpihak bagi banyak orang sementara ini. Namun itu bukan alasan bagi
kita untuk tidak bersikap adil. Kejarlah keadilan. Berikan pada tiap orang apa
yang menjadi haknya. Bersikaplah adil walaupun hidup tampaknya tidak adil
bagimu, karena selama bumi ini ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan
menuai. Apapun yang kamu tabur akan kamu tuai. Ini adalah hukum alam yang tak
dapat dibatalkan, jadi kamu perlu menetapkan bagi dirimu untuk selalu berpikir,
berkata dan berbuat adil.
Berpikir adil juga menuntutmu untuk menempatkan diri
dalam perspektif yang tepat. Jangan hanya berpikir positif. Berpikir jugalah
dengan kewaspadaan. Jangan menerima segala sesuatu sebagaimana adanya
(mentah-mentah), karena seringnya, yang tampak bukanlah yang sebenarnya. Orang
yang hanya berpikir positif (tanpa kewaspadaan dan kebijaksanaan) akan mudah
dibohongi. Pikirkan juga kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sebelum kamu
mengambil keputusan. Mungkin niatmu baik. Tapi tidak demikian halnya dengan
banyak orang lain di sekitarmu. Sangat perlu untuk menguji setiap kalimat atau
tindakan atau sikap yang diarahkan pada kita.
4. Berpikir Suci
Pacarmu mengajakmu begituan dan kamu tidak tahu apa yang
harus kamu lakukan. Kamu pikir, berpikir positif bisa membantumu memecahkan
masalah. Tunggu dulu. Berpikir positif? Positif bagi siapa? Bagi kamu? Bagi
dia? Bagi hubungan cinta kalian? Lalu bagaimana dengan masa depanmu? Calon
pasangan hidupmu? Orang tuamu? Integritasmu? Dalam hal ini, berpikir suci
sepertinya lebih penting ketimbang 'berpikir positif', teman..
5. Memikirkan yang Manis (menyenangkan)
Prinsipnya, jika sesuatu tidak menyenangkan bagi semua
pihak, maka jangan pikirkan atau lakukan hal itu. Buang semua hal buruk dari
pikiran, hati dan jiwamu. Lakukan detoksifikasi dalam batinmu. Suatu saat, kamu
akan berterima kasih pada dirimu sendiri karena telah melakukannya. Kamu akan
menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih sejahtera karenanya (ingat
prinsip hukum ketertarikan?). Apapun yang kamu pilih untuk tinggal dalam
pikiranmu, akan memenuhi hidupmu, dan itulah yang menjadi takdirmu. Kita
sendiri yang menentukan takdir kita, kawan. Kita juga yang menentukan bagaimana
kita akan mengisi dan menjalani hidup yang telah Tuhan berikan pada kita!
6. Berpikir Kreatif
Jika kamu menganggap hidup telah memperlakukanmu dengan
tidak adil, pikirkan sebaliknya. Apa yang akan terjadi jika pengalaman buruk
tak terjadi padamu? Akankah hidupmu berbeda? Akankah kamu menjadi pribadi yang
lebih baik? Akankah kamu berkembang? Kadangkala, butuh pemikiran yang kreatif
dan luas untuk memahami segala yang terjadi dalam hidup.
Jangan pernah menyalahkan diri atau keadaan, tapi
belajarlah darinya. Kamu adalah murid yang harus terus belajar dan diuji di
sekolah kehidupan agar naik tingkat, bukannya korban yang selalu menangis dan
meratapi nasib. Kamu takkan belajar apapun dari tangisan dan keluh kesahmu.
Jika ada berita yang perlu didengar tentang kamu, maka
berita itu hendaklah sesuatu yang sedap didengar, yang timbul sebagai hasil
pikiran kreatifmu yang bermanifestasi dalam seluruh tindakan dan perkataanmu.
7. Berpikir Luar Biasa
Sudah menjadi kecenderungan kita untuk berpikir standar.
Jika sebuah ide ditolak, biasanya kita akan mundur dan mencari cara yang tepat
agar ide tersebut lebih diterima. Padahal, menurut pepatah, jika ide Anda
dipuji orang, biasanya ide itu biasa saja dan tidak istimewa. Jika ide Anda
ditertawakan orang, biasanya ide itu ide yang luar biasa.
Jangan takut berpikir luar biasa. Orang lain
menertawakanmu dan menganggapmu pemimpi? Bangunlah. Buat impianmu jadi
kenyataan. Orang lain mengatakan tidak mungkin? Jadikan itu tantangan. Orang
lain katakan idemu gila? Tantang dirimu untuk mencobanya. Apapun yang kamu
anggap bisa lakukan, kamu bisa melakukannya. Luaskan imajinasimu.
Berkembanglah. Langit adalah batas kreativitasmu. Tuhan yang Maha Kreatif telah
menaruh jejak keberadaanNya dalam diri kita dengan menempatkan pikiran yang tak
terbatas dalam otak kita yang luar biasa. Pergunakanlah karuniaNya dengan
maksimal. Berpikirlah luar biasa!
0 komentar:
Post a Comment