Sunday 9 September 2012

Suasana yang Belum Ku Kenal Sebelumnya

Kos, tempat singgah bagi orang-orang yang jauh dari tempat tinggal asalnya baik untuk bersekolah maupun bekerja. Itu yang menjadi salah satu bagian dari kehidupanku saat ini. Dari jenjang sekolah baik TK, SD, SMP, SMA, maupun Universitas, aku tak pernah kos. Kos yang identik dengan membayar sejumlah uang setiap bulan untuk satu kamar, tetapi berbeda denganku. Di tempat yang kutinggali kos, aq membayar sejumlah uang per bulan untuk sebuah rumah. Rumah yang terdiri dari sekat-sekat dinding sehingga membentuk kotak-kotak ruangan yang terdiri antara lain teras depan rumah, ruang tamu, ruang sholat, dua kamar tidur, ruang tengah, dapur, dan kamar mandi. 

Penghuni, dari 4 orang menjadi aku sendiri. Dari jarak, rumah kedua teman berdekatan dengan terminal yang menghubungkan angkutan dari Malang ke tempat kerja. Dari sisi ekonomi, salah satu teman memilih untuk menghuni rumah dengan status kontrak sehingga sejumlah uang yang harus dibayar menjadi lebih ringan. Aku, berusaha nyaman menghuni. Dilihat dari jarak, lumayan jauh antara terminal dan rumahku, angkutan darat pun susah dan lama, bahkan aku pun tak mampu kendarai motor yang mana kendaraan tersebut bisa membawaku pulang pergi dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya. 

Kerasan, suasana yang sulit tuk aku dapatkan. Dari sisi waktu, di rumah mataku mampu melek hingga tengah malam, sedangkan di tempat transitku ini ba'da isya' rasanya sudah tengah malam. Sunyinya malam, lalu lalang kendaraan, padatnya penghuni kota, ramahnya lingkungan sekitar, sangat jauh berbeda.

Kangen, perasaan rindu yang tak bisa terhindarkan jika ku mengkhayal yang terlalu imaginatif. Baik orang tua maupun orang terkasihku nun jauh di sana. Sosok orang tua memang tak bisa dilepaskan dari perjalanan hidup seorang anak. Berlaku juga bagi teman dekat yang telah lama jauh dipisahkan jarak dan waktu (meski waktunya sama yaitu WIB, tetapi datang dan perginya matahari masih lebih dulu di wilayahku). Bisakah kau datang kepadaku, menemaniku di kala aku membutuhkan sosok teman dekat yang bersedia menerima keluh kesahku, bercanda tawa bersama, dan berbagi kebahagiaan [*dengansebuahpernikahan*]...??????

 *semogaindahpadawaktunya*



Share:

0 komentar:

Post a Comment