Tuesday 9 October 2012

Sekali Sakit, Sakiiiittt bangeeeedddd!!!

Masuk angin, semua orang pasti sudah merasakan sakit ini. Perut kembung, salah satu gejala dari masuk angin. Entah, selain perut kembung, kepalaku pusing karena masuk angin ini. Aku sudah mengoleskan balsem di bagian perut, leher, kerokan di punggung, tapi masuk angin tetap merajalela di tubuhku. Padahal sudah bisa bersendawa dan kentut, tetapi rasa mual masih menghantuiku. Memaksa tenggorokanku untuk batuk, tetapi bukan batuk berdahak melainkan batuk yang membuat isi perut keluar menuju kerongkongan dan mulut alias muntah.
Lalu aku memanfaatkan fasilitas kesehatan perusahaan, pergi ke polkes. Periksakan tubuhku yang bermasalah. Bu dokter menanyakan keluhannya apa lalu aku menjawab apa yang ditanyakan dan tanpa ditanya sebelumnya aku menjelaskan antisipasi pertama yang aku lakukan apa saja. Sembari bu dokter menulis resep dan asistennya sibuk dengan tugasnya, aku menyempatkan diri untuk timbang badan. Alhasil aku mendapatkan angka 45 kg. Kurang yakin akan hasilnya, aku ulangi lagi dengan menurunkan kaki kemudian naik lagi, dan akhirnya angka 45 masih menempati posisinya. ahhhaa... berat badanku naiiikkk.. aseeekkkk....
Obat yang aku terima ada 2, antara lain:
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala-gejala seperti mual, kembung, dan perasaan penuh pada lambung. Sirup ini diminum 3 X 2 sendok makan sehari, diminum 15 - 30 menit sebelum makan.

Diminum 2 X 1 biji sehari, diminum setelah makan. 

Seusai dari polkes, langsung kuteguk obat2 tersebut dan tak lupa makan roti. Kenapa makan roti, karena aku merasa mual, kuatir jika aku masukkan makanan berat, maka akan kembali alias muntah. Setelah itu aku bersandar ke kursi dan tidur sejenak. Apapun godaannya, baik itu dipanggil, disapa, disuruh makan karena alarm makan telah berbuyi, aku tetap saja pejamkan mata.. Tak kuat rasanya. Berat kepalaku tuk mengangkatnya, terkadang ingin berbaring sejenak. Namun apa daya ini kantor, tempat orang bekerja. Bukan rumah, tempat sesuka hati ingin melakukan apa yang aku inginkan. Bangun dari kursi, ku duduk depan monitor tuk mengerjakan kerjaan yang tertunda, o.o ternyata tangan telah bersiap menerima kepalaku di meja tuk disnadarkan, beraaaattt rasanyaaaa... wadeeewwwhhh.. padahal udah minum obat, tetep aja beraaat kepalakuuu...
Dari pagi hingga pulang kantor, lemes aja bawaannya.
Pulang ke kos apa ke rumah yaa.. pertimbangannya, kalo ke kos, perjalanan gag begitu jauh dan gag menghabiskan banyak waktu, tapi sayangnya sepi. Jika pulang ke rumah, perjalanan jauh, abis naik bison, sampek di Gadang harus naik angkot karena tak ada yang jemput aku, dan kalo naik angkot bawaannya mual terus. Tapi kalo pulang, rame, banyak orang yang ngajak ngobrol, ada teman bicara, apalagi ada orang tua. 
Pulang ke rumah, langsung berbaring ke tempat tidur, jam 20.49 dibangunkan ibu tuk makan malam dan minum obat, lalu tidur lagii... Paginya, berangkat kerja diantar bapak dengan semangat walau pusing sedikit mengiringi.
Share:

0 komentar:

Post a Comment